Pulau Enggano adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia dan berbatasan dengan negara India. Pulau Enggano ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu,
dan merupakan satu kecamatan. Pulau ini berada di sebelah barat daya
dari kota Bengkulu dengan koordinat 05° 23′ 21″ LS, 102° 24′ 40″ BT.
Gambaran Umum :
Secara geografis, Pulau Enggano berada di wilayah Samudera Indonesia yang posisiastronomisnya terletak pada 05°31'13 LS dan 102°16'00
BT. Secara administratif,Pulau Enggano termasuk dalam wilayah Kabupaten
Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.Enggano merupakan sebuah kecamatan di
Kabupaten Bengkulu Utara dengan pusatpemerintahan berada di Desa Apoho.
Luas wilayah Pulau Enggano mencapai 400,6km² yang terdiri dari enam
desa yaitu Desa Banjarsari, Meok, Apoho, Malakoni, Kaana,dan Kahyapu.
Kawasan Enggano memiliki beberapa pulau-pulau kecil, yaitu Pulau
Dua,Merbau, Bangkai yang terletak di sebelah barat Pulau Enggano, dan
Pulau Satu yangberada di sebelah selatan Pulau Enggano. Jarak Pulau
Enggano ke Ibukota ProvinsiBengkulu sekitar 156 km atau 90 mil laut,
sedangkan jarak terdekat adalah ke kotaManna, Bengkulu Selatan sekitar
96 km atau 60 mil laut.Pulau Enggano tersusun oleh perbukitan
bergelombang lemah, perbukitan karst,daratan dan rawa. Perbukitan
bergelombang terdapat di daerah tenggara, ketinggianantara 170-220
meter, sedangkan perbukitan karst yang mempunyai ketinggian
antara100-150 meter terdapat di bagian barat laut, menunjukkan morfologi
yang khas dandidominasi oleh batu gamping. Di bagian utara terutama
daerah pantai merupakandataran rendah alluvial yang berawa-rawa dengan
ketinggian 0-2 meter.
Bentuk permukaan tanah di Pulau Enggano secara umum dapat dikatakan
cukup datar hinggalandai, dengan sedikit daerah yang agak curam. Pada
bagian timur pulau lebih datar dari pada bagian barat. Secara
proporsional dapat dikatakan 63,39% dari pulau inimempunyai kemiringan
landai (0-8%), 27,95% agak miring (8-15%) dan sisanya daerahmiring
sampai terjal (15-40%). Berdasarkan klasifikasi tanah, kawasan daratan
PulauEnggano didominasi oleh jenis tanah kambisol, litosol, dan
alluvial. Selain itu, tanah diPulau Enggano memiliki tekstur lempeng
berliat.
Di wilayah Pulau Enggano mengalir beberapa sungai dimana secara umum
airnyadipengaruhi musim. Pada musim hujan debit air sungai tinggi,
sebaliknya pada musimkemarau debit air rendah. Sungai-sungai tersebut
antara lain Sungai Kikuba, SungaiKuala Kecil, Sungai Kuala Besar, Sungai
Kahabi, Sungai Kinono, dan Sungai Berhawe.Beberapa sungai kecil lainnya
antara lain Sungai Kaay, Sungai Kamamum, SungaiMaona, dan Sungai Apiko.
Karakteristik pantai yang terdapat di Pulau Enggano dapat
dikategorikan dalam 5 (lima)tipe utama yaitu pasir berlumpur, pasir,
pasir berkarang, pasir karang berlumpur, danpantai karang berbatu.
Karakteristik pantai di Pulau Enggano erat kaitannya dengankeberadaan
ekosistem terumbu karang dan mangrove. Tipe pantai pasir berlumpur
ditemukan di Kahyupu, Tanjung Harapan, dan muara Sungai Banjarsari
sampai TelukBerhau. Tipe pantai pasir berkarang terdapat di Kaana dan
Meok, sedangkan tipepantai pasir karang berlumpur ditemui di Malakoni
dan Banjarsari. Pantai karangberbatu dijumpai di bagian timur Pulau
Enggano.Pulau Enggano beriklim tropis basah yang sangat dipengaruhi oleh
laut. Curah hujanpada bulan kering masih di atas 100mm. Bulan kering
biasanya terjadi pada bulan Junidan Juli. Bulan basah kadang mencapai
lebih dari 400mm per bulannya. Suhu udararata-rata setiap harinya
berkisar antara 27,8ºC dengan suhu terendah 23,2ºC dantertinggi 34ºC.
Kelembaban nisbi umumnya di atas 80% dengan variasi terendah 78%dan
tertinggi 96%. Hal tersebut menunjukkan bahwa di Pulau Enggano
kelembabanudara relatif tinggi sepanjang tahun. Angin dominan terbagi
dalam dua musim, yaituangin musim barat (terjadi pada Bulan September
sampai Januari) dan angin musim tenggara (bulan april)
nama Enggano pertama kali dituliskan oleh Cornelis de Houtman pada saat
melakukan ekspedisinya bersama empat kapal ekspedisi yang bernama
Mauritius, Hollandia, Amsterdam, Duyfken, pada catatanya Houtman
menuliskan "05-06-1596 komt men bij het eerste Indische eiland: Enggano,
ten westen van zuidelijk Sumatra" jika di terjemahkan ke bahasa
indonesia "05-06-1596 Tiba di pulau Hindia yang pertama: pulau Enggano,
di sebelah barat pulau Sumatera bagian selatan".
Laporan pertama mengenai pulau ini berdasarkan catatan Cornelis de Houtman yang mengunjungi pulau ini tanggal 5 Juni 1596. Tidak diketahui dari mana de Houtman mengetahui nama pulau ini, yang dalam bahasa Portugis, engano, berarti "kecewa".
Lingkungan Hidup :
Luas lahan hutan di Enggano masih cukup lebat dan memiliki perincian
sbb; 3.724,75 ha merupakan hutan desa, 24.184 hutan ulayat, hutan nibung
719 ha, hutan waru 465,25 ha, rawa 1.967,75 ha, sawah 301,75 ha,
perkebunan 2.614,50 ha, perkampungan 123,25 ha, hutan bakau 1.710,50 ha,
hutan keramat 394,74 ha.
Ekosistem Yang Unik :
Vegetasi yang tumbuh di dataran rendah Pulau Enggano diantaranya
Haveasuplantiolata, Diplospora singularis, Koompasia sp, Pterospermum
javanicum. Selain itu ditemukan juga berbagai jenis aggrek hutan dan
salak hutan. Vegetasirawa yang banyak tumbuh adalah jenis nibung
sedangkan vegetasi pantai yangada seperti Terminalia catappa dan
Hibiscus tiliaceus
Fauna di Pulau Enggano dibagi menjadi empat kelompok yaitu jenis
hewanhutan dan gunung, hewan pulau, hewan perkebunan dan sawah dan
hewanrawa. Jenis hewan hutan dan gunung diantaranya ekami (rusa), babi,
biawak,ular, kadal, katak, dan 12 jenis burung seperti hahiu, kabihoa,
emiko, deko,mahkowak, korea dan lain-lain. Jenis hewan pulau adalah
burung kupan danular. Jenis hewan perkebunan dan sawah diantaranya
kerbau, sapi, ular,beberapa jenis burung seperti panokeh, emiko, korea
dan lain-lain. Jenis hewanrawa antara lain buaya, kura-kura, biawak, dan
beberapa jenis burung yaituburung ubik-ubik, eyakhai, akomah, dan
bakdit. Beberapa fauna air tawar yangterdapat di Pulau Enggano adalah
ikan garin, mungkus, pelus, barau, bentutu,lele, mujair, tawes, ketam,
udang, siput sungai, dan lain-lain.
Pulau Enggano dengan garis pantai yang panjangnya mencapai 112
kmmempunyai luas hutan mangrove yang paling luas di Provinsi Bengkulu.
Hutanmangrove di Pulau Enggano mempunyai ketebalan antara 50-1500m.
TanjungKaana merupakan daerah yang mempunyai hutan mangrove paling
lebat,ketebalannya mencapai 1000m.
Tanjung Kokonahdi dan Tanjung Kaana merupakan satu garis pantai
bagiantimur Pulau Enggano dengan pasir putih dan reef flat kurang lebih
100-200 meter dari pantai yang berarus tenang. Dasar perairan berupa
batu karang yangditutupi terumbu karang. Jenis terumbu karang yang
dijumpai adalah kelompok Acropora tabulat dengan lebar mencapai 2
meter,Acropora hystrik, Pocillopora, Seryatopora hystrik, Montipora sp.
Biota lain yang ditemukan adalah jenis lili laut dan soft coral. Pada
kedalaman 15-20 meter ditemukan pasir denga rubble dengan sedikit jenis
teripang. Di Teluk Enggano, kecerahan perairan kurangbagus pada
kedalaman lebih dari 5 meter dengan dasar perairan berpasir danbercampur
lumpur. Pada kedalaman 4 meter ditemukan beberapa koloni karanghidup
yang didominasi jenis coral massif: Goniopora sp, Porites sp,
Acroporadigitete. Biota lain yang ditemukan seperti kelompok soft coral
sponge, kelompok Antipeae
Potensi Pariwisata :
Potensi pariwisata di Pulau Enggano antara lain adalah wisata alam
dan wisata berburu. Wisata berburu dapat dilakukan di Taman Buru Gunung
Nanua. Wisata alam daratan lebih banyak berupa kegiatan penjelajahan
hutan wisata (hutan suaka alam) yang keasliannya tetap terjaga. Beberapa
obyek wisata alam berupa kawasan konservasi antara lain Hutan Suaka
Alam Kioyo I dan Kioyo II,Hutan Suaka Alam Teluk Klowel, Hutan Wisata
Alam Tanjung Laksaha, Hutan Suaka Alam Bahuewo. Bahkan keberadaan
suku-suku yang mendiami Pulau Enggano dengan kekhasan budayanya tidak
menutup kemungkinan merupakan potensi wisata budaya.
Kawasan Pulau Enggano juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai
obyek wisata bahari seperti selancar, memancing, wisata selam,
snorkeling, wisata pantai, berenang, dan wisata desa binaan. Dalam hal
wisata bahari, potensi Enggano sama dengan Mentawai, Simeulue dan Nias.
Lokasi wisata bahari terdapat di perairan Pulau Dua, Pulau Merbau,
Kahyapu, Pantai Teluk Harapan, TelukLabuho, Teluk Berhawe, Tanjung
Kioyo, Tanjung Koomang, dan pantai di Kaana.Potensi wisata bahari
lainnya yang belum banyak terungkap adalah wisata sejarah di perairan
Tanjung Laksaha – Teluk Berhau, tempat dimana harta karun berada.
Harta Karun Enggano :
Harta karun Enggano terletak diwilayah perairan Tanjung Laksaha dan Teluk Berhau. Harta Karun Enggano berupa:
Tambang Fosfat
pinggir pantai wilayah Tanjung Laksaha-Teluk Berhau mengandung potensi fosfat yang besar.
Terumbu karang
Padang Lamun
Lamun didekat pulau Bangkai
Wisata sejarah
berupa kapal-kapal perang Portugis dan kapal-kapal jelajah Belanda yang telah tenggelam.
Sarana dan Prasarana :
Pulau Enggano saat ini sudah memiliki beberapa sarana dan prasarana yang lumayan bagus walaupun beberapa diantaranya masih dalam tahap pembangunan dan pengerjaan. Enggano memiliki 1 kantor camat yang berlokasi di desa Apoho, 2 buah puskesmas yang masih-masing terletak di Malakoni dan Banjarsari, 2 buah dermaga yakni di Kahyapu dan Malakoni, 1 Madrasah Ibtidaiyah di Meok, 1 buah bandara dalam tahap pengerjaan, 1 buah area peluncuran satelit dalam tahap awal, jalan raya beraspal sepanjang 35,5 km, jalan tanah sepanjang 18 km, 1 buah SMP, 5 buah SD inpress, 6 buah pasar pekan dan 1 buah perpustakaan.
Tempat Ibadah :
Tempat ibadah yang ada dipulau Enggano yaitu :
Masjid
jumlah masjid di Enggano mencapai 5 buah masjid, 3 buah masjid lagi dalam proses pengerjaan.
Gereja Protestan
ada 4 gereja dari yayasan Methodis, Pantekosta dan GKII Bengkulu.
Maula
ialah tempat ibadah agama Ameok. Jumlahnya sangat banyak dan biasanya berlokasi digunung-gunung yang sepi dan berhutan lebat
Penduduk :
Penduduk asli Pulau Enggano adalah Suku Enggano, yang terbagi menjadi lima puak asli (penduduk setempat menyebutnya suku). Semuanya berbahasa sama, bahasa Enggano. Suku atau Puak Kauno yang mulai menempati tempat ini pada zaman Belanda (sekitar tahun 1934). Selain Suku Kauno, terdapat Suku Banten (pendatang), dan empat suku lainnya. Suku Enggano memakai Bahasa Enggano] dalam percakapan sehari hari
Penduduk pulau ini rata-rata hidup dari perkebunan kakao dan merica/lada yang hasilnya dijual ke Kota Bengkulu.
Sebagian besar penduduk pulau Enggano merupakan masyarakat yang religius. Lebih dari 96 % penduduk menganut agama Islam aliran Sunni & Kristen mazhab Protestan dimana pemeluk agama Islam sedikit lebih banyak, namun perbedaan agama oleh masyarakat Enggano tidak terlalu dipermasalahkan dan mereka sampai saat hidup berdampingan dengan rukun,saling hormat-menghormati & menghargai agama lain walaupun berbeda kepercayaan,aqidah dan keyakinan.
Masih ada pula penduduk asli pulau Enggano yang beragama ameok yang merupakan sejenis kepercayaan Animisme.
Perekonomian :
Areal persawahan saat ini terdapat di Desa Kaana dan Desa Banjar Sari,luasnya pun terbatas hanya 25 Ha dan hanya ada satu buah sungai (SungaiKikuba) yang telah dijadikan sumber irigasi teknis. Produksi sawah di Engganosekitar 75 ton beras per tahun. Sedangkan areal perkebunan tersebar cukup luas mulai dari Desa Kahyapu sampai dengan Desa Banjar Sari.
Perkebunan yang dikembangkan merupakan jenis perkebunan rakyat jenis cokelat, melinjo,cengkeh, kelapa, buah-buahan dan kopi.
Masyarakat Pulau Enggano mengelola peternakan kerbau, sapi, kambing, ayam, dan itik dalam skala kecil. Hasilpeternakan ini biasanya digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Dalam bidang kehutanan, Pulau Enggano memiliki beragam jenis vegetasi hutan yang beraneka ragam dan cukup bernilai ekonomis. Beberapa produk kehutanan antara lain kayu merbau, kayu jambu, nehek, abihu, rengas, cemara laut, bakau,dan beringin. Berdasarkan potensi sumber daya alam yang ada, industri yang dapat dikembangkan adalah industri kerajinan tangan (seperti dari bahan rotan,kerang, mutiara dll), industri pengolahan cokelat, melinjo dan buah-buahan,industri pengawetan atau pengolahan ikan, industri budidaya seperti rumput laut dan anggrek hutan.
Semoga bermanfaat :)
resource : http://id.wikipedia.org